Al Basyar, manusia sebelum Nabi Adam



Saat sedang membuka-buka arsip lama di id.forum.wordpress.com, pandangan saya terpaku pada sebuah thread yang berjudul Teori evolusi manusia vs doktrin agama. Ketika saya buka, di dalamnya ternyata adalah sebuah diskusi hangat dengan dialog-dialog cerdas yang terjadi di antara para anggota forum. Terutama dialog antara sang penulis thread, arihaz99 dan bang duto. Sayangnya diskusi ini tidak menghasilkan titik temu dan ditutup tanpa penyelesaian.

Sebagian orang mungkin menganggap arihaz99 telah lancang membandingkan doktrin agama dengan teori ilmiah. Apakah Arihaz99 salah?


Allah menciptakan manusia dengan akal pikiran yang lebih baik dibandingkan makhluk lain. Untuk apa? Supaya manusia lebih mengandalkan akalnya daripada kekuatannya. Tidak seperti hewan yang lebih mengandalkan kekuatan. Allah menginginkan manusia untuk lebih banyak berfikir untuk kebaikan peradaban manusia itu sendiri. Islam dan Alqur’an memang tidak perlu lagi dipertanyakan kebenarannya. Tetapi tetap perlu dikaji, dipelajari dan dipahami!

Alqur’an itu adalah buku petunjuk bagi umat manusia agar berjalan sesuai ajaran Islam hingga selamat dunia akhirat. Ibaratnya jika anda membeli ponsel keluaran terbaru, anda juga akan mendapatkan buku petunjuk penggunaannya. Pemakaian ponsel harus sesuai dengan buku petunjuk tersebut agar tidak cepat rusak. Tetapi kadangkala salah satu fitur yang ada pada ponsel tersebut tidak berjalan sesuai yang kita inginkan, padahal kita merasa sudah menjalankan semua langkah sesuai buku petunjuknya. Apakah itu berarti buku petunjuknya salah?

Kita tidak akan menyalahkan buku petunjuk tersebut. Yang kita lakukan adalah menyalahkan diri sendiri karena mungkin kurang memahami petunjuk-petunjuk yang ada. Selanjutnya kita akan menghubungi orang lain yang lebih mengerti tentang penggunaan ponsel tersebut, apakah itu vendor ponsel baru anda atau teman-teman anda.
Itulah yang terjadi pada Arihaz99. Dia merasakan adanya kejanggalan tetapi dia tidak menyalahkan agama. Kalau dia menyalahkan agama, forum yang dia buka tidak akan berbentuk diskusi. Dia menginginkan pencerahan. Sesuatu yang dapat menghilangkan perasaan janggal dari pikirannya. Mungkin saya dapat menghilangkan perasaan janggal tersebut.

Manusia purba memang pernah hidup ratusan juta tahun yang lalu. Tetapi manusia purba ini bukanlah Nabi Adam, karena Nabi Adam diturunkan ke bumi tidak sampai 8000 tahun yang lalu. Manusia purba ini memang disebut al Basyar sementara Nabi Adam dan keturunannya disebut al Insan atau Bani Adam.
Al Basyar ini awalnya diciptakan oleh Allah sama dengan makhluk lainnya. Yaitu hanya dengan mengucap; “Qun Fayaquun”, atau “Jadilah….”. Tidak seperti Nabi Adam yang dibentuk satu demi satu dengan ‘Tangan’-Nya, lalu ditiupkan Ruh-Nya hingga Adam-pun hidup.

Seperti halnya hewan, al Basyar tidak memiliki ruh. Jadi jika dia mati, tidak ada ruh yang tertinggal untuk diadili di akhirat. Tetapi al Basyar memang memiliki otak yang sekelas al Insan. Hanya saja Allah tidak membekali al Basyar dengan ilmu pengetahuan seperti halnya Nabi Adam. Al Basyar mencari tahu sendiri bagaimana caranya membuat api, membuat senjata, membuat tempat perlindungan, berburu dan menyembah azimat. Tetapi pada akhirnya adalah, mereka hidup dari perang yang satu ke perang yang lainnya. Mereka tidak mengerti cara berdiplomasi, karena memang tidak ada buku panduan yang mengajarkan mereka cara berdiplomasi. Sehingga akhirnya Allah mentakdirkan mereka untuk punah puluhan ribu tahun sebelum diciptakannya Nabi Adam (saya tidak tahu bagaimana mereka punah, apakah karena perang, zaman es atau ditelan T-Rex).

Lalu seperti kita tahu, Allah mengatakan niat-Nya untuk menciptakan manusia al Insan sebagai khalifah di bumi. Para malaikat mempertanyakan niat tersebut, mengingat keberadaan al Basyar di dunia hanyalah menumpahkan darah. Tetapi Allah sudah mempersiapkan segalanya. Nabi Adam dan Siti Hawa turun ke Bumi berbekal ilmu pengetahuan dan berbagai aturan dari Allah. Adam menurunkan ilmu berkebun kepada Qabil dan ilmu beternak kepada Habil. Adam mengajarkan anak-anaknya untuk bersyukur kepada Allah dengan membagi hasil jerih payah mereka kepada makhluk lain. Dan Adam menikahkan anak-anaknya sesuai perintah Allah. Saya harap tulisan ini bisa menjawab pertanyaan Arihaz99 pada thread tersebut di atas.
Untuk anda yang ingin tahu lebih banyak tentang al Basyar, ada baiknya anda membaca buku Dr. Abdul Shabur Syahin yang berjudul; Adam bukan manusia Pertama?

Saya terbuka untuk kritik dan saran. Jika ada yang merasa tulisan saya ini tidak benar, tolong sampaikan kepada saya. Secepatnya, lengkap dengan alasan-alasannya. Karena kalau ternyata memang pendapat saya ini salah, sebagian atau keseluruhan, berarti harus segera saya perbaiki atau saya hapus bagian yang salah tersebut bukan?  :D

Source :  nandobase.wordpress.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons